Beranda | Artikel
Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan?
Jumat, 18 Mei 2018

Bersama Pemateri :
Syaikh `Abdurrazzaq bin `Abdil Muhsin Al-Badr

Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam dengan pembahasan kitab Wa Ja a Syahru Ramadhan, sebuah kitab buah karya Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr. Pembahasan ini juga disampaikan oleh: Syaikh Prof. Dr. ‘Abdurrazzaq bin ‘Abdil Muhsin Al-‘Abbad Al-Badr pada 19 Sya’ban 1439 H / 06 Mei 2018 M.

Kajian Tentang Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan – Kitab Wa Ja a Syahru Ramadhan

Pembahasan kita pada kajian ini adalah tentang bagaimana kita menyambut bulan ramadhan yang sebagaimana kita ketahui bersama bahwa bulan yang mulia ini sebentar lagi akan datang dengan keberkahan, keutamaan dan kemuliaan-kemuliaanya.

Kedatangan bulan ramadhan mempunyai kedudukan yang sangat agung dihati kaum muslimin. Seluruh kaum muslimin menanti kedatangannya. Mereka mengetahui bahwa musim ini adalah musim yang sangat berkah dan penuh dengan kebaikan, penuh dengan kekhususan yang mana bulan ini berbeda dengan bulan yang lainnya.

Barang siapa yang Allah subhanahu wa ta’ala berikan kemuliaan, dipanjangkan umurnya untuk sampai kepada bulan yang mulia ini, maka ini adalah nikmat yang sangat besar yang Allah berikan kepada hambaNya. Pada bulan Ramadhan, seorang muslim dapat ikut serta memetik buah dari bulan yang agung ini. Karena bulan ini merupakan musim ketaatan, musim keimanan dan musim mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan kabar gembira kepada sahabat-sahabatnya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengucapkan kepada sahabatnya dengan ucapan beliau, “Telah datang kepada kalian bulan ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Allah subhanahu wa ta’ala mewajibkan atas kalian berpuasa. Pada bulan tersebut pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu dan didalam bulan itu adala malam yang lebih baik dari pada seribu bulan. Barang siapa yang tidak mendapatkan kebaikan pada malam tersebut, berarti dia terhalang dari kebaikan yang banyak.”

Ini adalah kabar gembira untuk kalian, karena kalian telah mendapatkan sesuatu yang sangat agung. Yaitu bulan ramadhan yang mendatangi kalian dan kalian berada pada keadaan sehat. Kalian juga berada dalam keamanan dan keimanan serta berada dalam kondisi selamat dan pada kondisi Islam.

Bulan ramadhan adalah bulan untuk kita mendekatkan diri kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, bulan untuk kita berinstropeksi diri kita masing-masing. Bulan yang harus kita gunakan untuk ketaatan kepada Allah subhanahu wata’ala dan menjauhi segala yang Allah subhanahu wa ta’ala haramkan.

Dalam ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang kita bacakan tadi, akan menggerakkan hati-hati kita agar kita mengingat bahwa bulan ini adalah bulan yang sangat mulia dan sangat tinggi kedudukannya. Maka bersiaplah untuk menyambut bulan tersebut. Sambutlah bulan tersebut dengan sambutan yang baik. Terimalah dia dengan penerimaan yang baik. Orang-orang senantisa mengucapkan selamat diantara mereka untuk menyambut perkara-perkara yang agung.

Tentu manusia berbeda-beda dalam menyambut bulan ini. Sebagian diantara manusia ada yang menyambut bulan ini dengan bersegera menuju pasar-pasar. Mereka membeli berbagai macam makanan dan minuman. Mereka berlomba-lomba menuju ke pasar untuk membeli makanan dengan jumlah yang sangat banyak. Seakan-akan mereka menyambut bulan makan-makan dan bulan untuk bersenang-senang.

Ada pula  sebagian kelompok manusia yang Allah beri taufik untuk menyambut bulan ini. Mereka mempersiapkan diri mereka untuk menyambut bulan ramadhan dengan cara memikirkan atau menyiapkan program-program yang sangat banyak. Mereka mulai menyiapkan waktu untuk membaca Al-Qur’an, berdzikir, qiyamul lail, waktu untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, bersedekah dan juga waktu untuk mendatangi majelis-majelis ilmu. Sehingga program-program ini bertumpuk dihadapan matanya dan dia berusaha memikirkan bagaimana cara mengatur waktu-waktu tersebut.

Sebagian kelompok manusia yang lain, ada yang merasa bahwa bulan ini sangat sempit untuk proyek-proyek kebaikan yang dia rencanakan. Dia melihat bahwa banyak sekali kebaikan-kebaikan yang bisa dia lakukan pada bulan ini. Akan tetapi dia melihat bahwa bulan ini sangat sempit dan tidak cukup untuk dia gunakan seluruhnya melaksanakan program-program kebaikan yang dia rencanakan.

Ada juga kelompok manusia yang menyambut bulan ramadhan ini sebagaimana dia menyambut bulan-bulan yang lain. Dan ramadhan pun berlalu sebagaimana berlalunya bulan-bulan yang lain. Bahkan lebih parah lagi, ada diantara mereka sampai pada malam yang disebutkan bahwasannya malam tersebut lebih baik dari pada seribu bulan, banyak diantara meraka yang tidak ada bedanya  antara malam tersebut dengan malam-malam yang lainnya. Tentu ini adalah kerugian yang jelas. Yang mana tidak pantas bagi seorang muslim untuk menyia-nyiakan kesempatan yang besar dan mulia ini.

Maka dari itu sudah sepatasnya bagi kita semua untuk menyambut bulan ini dengan sambutan yang baik dan berusaha menjamu tamu ini dengan jamuan yang baik. Siapkan diri kita agar kita betul-betul menjadi orang yang berada pada bulan ramadhan dalam ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.

Sambutlah musim ketaatan ini dan bersemangatlah dengan semangat yang besar untuk melakukan ketaatan kepada Allah. Berhati-hatilah dari melalaikan diri kalian dan melalaikan kesempatan yang besar ini. Ini adalah musim keberuntungan, musim perdagangan akhirat yang akan mendatangkan keberuntungan yang besar dan apabila dia pergi tidak akan kembali lagi.

Simak Penjelasan Lengkap dan Downlod MP3 Ceramah Agama Tentang Bagaimana Kita Menyambut Bulan Ramadhan – Kitab Wa Ja a Syahru Ramadhan


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/31183-bagaimana-kita-menyambut-bulan-ramadhan/